Copywriting Mindset: Pola Pikir Seorang Copywriter yang Harus Anda Miliki

Ada banyak hal yang bisa anda pelajari terkait teknik copywriting.
Tetapi kalau harus memilih 1 dari sekian banyak ilmu, inilah yang paling tidak boleh anda lewatkan:
Mindset seorang copywriter.
Meskipun anda punya 1000 template copywriting dalam berbagai aspek, kalau anda tidak punya pola pikir seorang copywriter.. tidak ada artinya.
Anda tidak bisa membuat copy yang menjual tanpa memahami ini.
Bukan hanya itu…
Template akan membuat anda kaku.. dan template bisa kadaluarsa.
Tidak demikian dengan mindset.
Cara berpikir manusia modern tidak pernah berubah sejak jaman homo-sapiens mulai bermunculan…hingga sekarang.
Dengan memiliki pengetahuan ini, anda akan mampu menciptakan copy yang efektif bahkan apabila 1000 tahun ke depan anda masih hidup.
Dan ini bisa anda terapkan dimanapun… landing page, sales letter, iklan, konten website…
#1 Copywriting bukan (cuma) penulis
Karena jaman dulu media pemasaran hanya tulisan, makanya disebut copy”writing”.
Sekarang ada media iklan dan pemasaran berbentuk gambar, video, dan audio.. maka sebagai copywriter tugas anda termasuk membuat konsep gambar dan script dalam video.
Tapi yang terpenting, ini:
Copywriter adalah orang yang mendalami psikologi manusia.
Mari kita lihat lagi fungsi utama seorang copywriter: membuat copy yang mampu meningkatkan konversi.
Artinya anda harus “masuk” ke otak mereka.
Kemudian menyalurkan ide-ide yang ada di kepala anda agar diterima oleh mereka. Agar mereka mau mengambil tindakan sesuai yang anda inginkan.
Jadi prinsip-prinsip psikologi manusia akan banyak anda temui.
Jangan khawatir, anda tidak perlu jadi psikolog sungguhan.
#2 Tidak ada yang peduli dengan anda
Egois.. itulah sifat mendasar manusia (dan makhluk hidup lain).
Meskipun di pelajaran PPKN kita selalu diberitahu untuk tidak egois… pedulikan orang lain… tapi tetap saja, tidak ada yang peduli dengan anda.
Mereka hanya peduli dengan diri sendiri.
Mari kita lihat contohnya:
Ini adalah contoh copy dari sebuah sales page bisnis sungguhan (nama dan alamat disamarkan).
Ngantuk kan?
Siapa sih yang peduli dengan sejarah bisnis kita?
Menurut anda.. kalau mereka ingin menyewa kostum, apakah mereka membutuhkan informasi sejarah, apalagi nama pendiri toko?
99,9% tidak akan membaca.
Berikanlah informasi yang mereka pedulikan.
Seorang copywriter harus mengetahui apa informasi yang paling dibutuhkan oleh calon kustomer mereka. Kemudian sediakan informasi tersebut.
Setelah mereka merasa anda adalah orang yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan mereka, barulah mereka peduli dengan anda.
Sekali lagi, ingat:
Mereka tidak peduli dengan anda, mereka hanya peduli dengan diri sendiri…pada awalnya.
#3 Lakukan penjualan seolah-olah kepada 1 orang saja
Ini salah satu cara untuk membuat mereka peduli dengan copy anda…
Jangan menjual kepada semua orang.
Banyak produk/jasa memang bisa digunakan oleh semua kalangan mulai dari anak muda, orang tua, pria, wanita, orang yang sukses, orang yang belum sukses…dll.
Yang sering terjadi seperti ini:
Anda ingin mendapatkan pembeli sebanyak-banyaknya. Maka dari itu anda membuat sales page yang menargetkan semua kalangan.
Harapannya supaya semua bisa membeli.
Padahal yang terjadi adalah copy anda jadi tidak efektif sama sekali.
Misalnya penjualan properti. Umumnya ada 2 jenis pembeli: orang yang ingin membeli rumah tinggal, atau orang yang ingin berinvestasi.
Keduanya berbeda 180 derajat.
Anda tidak bisa melakukan penjualan kepada keduanya sekaligus. Keduanya punya selera, kelas, dan permasalahan yang berbeda.
Solusinya: buat buyer persona
Buyer persona (…bukan pesona) adalah perwakilan rata-rata dari kustomer ideal anda.
Siapa yang paling mungkin untuk membeli produk anda atau menggunakan jasa anda. Itulah yang akan kita jadikan perwakilan sebagai buyer persona.
Lupakan mereka yang kemungkinan besar tidak akan membeli atau membutuhkan produk/jasa anda.
Daripada penjelasan, langsung saja contohnya:
Saya ingin menjual produk suplemen penurun berat badan.
Siapa yang biasanya membeli produk ini?
Semua orang yang overweight?
Tidak salah. Tapi terlalu luas… Lebih spesifik lagi:
- Jenis kelamin: wanita
- Umur: 25-35
- Status: ibu dengan 1-2 anak
- Pekerjaan: di kantor dari jam 9-5
- Permasalahan utama: ingin menurunkan berat badan pasca melahirkan, tetapi tidak punya banyak waktu dan energi untuk berolahraga
- Yang bisa kita bantu: suplemen penurun berat badan tanpa perlu olahraga keras, tanpa perlu diet ketat
Itulah buyer persona kita.
Selanjutnya dalam sales page, iklan, maupun promosi yang anda lakukan…semuanya menargetkan persona ini.
#4 Jangan menjadi robot
Di pelajaran Bahasa Indonesia dulu, kita selalu diajarkan untuk menggunakan bahasa EYD. Menulis yang kaku sesuai tata bahasa…seperti robot.
Ini terbawa sampai sekarang.
Katanya dengan menulis seperti itu tampak lebih profesional.
Ditambah lagi dengan penggunaan istilah-istilah yang sulit dimengerti.
Pada prakteknya di dunia nyata, apakah ada orang yang suka berbicara dengan orang yang selalu menggunakan bahasa kaku?
Kaku =/= profesional.
Kaku bukan profesional. Santai juga bisa profesional.
Coba anda baca ini:
Kalau saya menggunakan paragraf ini sebagai pembuka panduan yang sedang anda baca sekarang.. sebagian besar pasti sudah pergi.
Ini seperti guru/dosen yang bikin kita ngantuk di kelas… Membosankan.
Jangan jadi copywriter yang seperti itu.
Meskipun dalam bentuk tulisan, seorang copywriter harus bisa membuat tulisan yang seperti berbicara langsung kepada orang lain.
Gunakan bahasa yang sering mereka gunakan
Ini salah satu tips yang paling ampuh untuk bisa langsung mencuri perhatian target anda.
Gunakan bahasa sehari-hari yang sering mereka gunakan di antara kalangannya sendiri ketika mengeluhkan sesuatu terkait fungsi produk anda.
Bayangkan mereka mengeluhkan masalahnya di depan anda…
Kira-kira seperti apa kalimat keluhan mereka.
Jangan ciptakan kalimat yang asing.
Lihat contoh ini dari halaman fitur sebuah layanan pembuatan toko online instan bernama Jarvis Store. Saya mohon maaf sebelumnya kepada pihak Jarvis Store.

Perhatikan bahasa yang digunakan.
Pada dasarnya Jarvis Store ini layanan yang sangat menarik karena kita bisa membuat toko online sendiri tanpa biaya dan tanpa perlu skill membuat website.
Tapi kalau kita baca…fiturnya terdengar aneh di telinga.
“Toko anda dalam genggaman”
“Kontrol toko anda dimanapun”
Seperti Bahasa Inggris yang diterjemahkan kata-per-kata.
Padahal intinya dari 6 poin ini sederhana:
Kalau bisa dijelaskan secara sederhana, jangan dipersulit.
…Sekian
Mudah kan?
Hanya 4 hal di atas yang perlu anda pahami sebagai seorang copywriter.
Dengan bermodalkan keempat pola pikir ini saja sebenarnya anda sudah bisa membuat copy dalam bentuk apapun.
Landing page.. sales letter.. email.. iklan.. konten website.. dan masih banyak lagi.
Jadi, untuk menyimpulkan bab ini.. ada 4 kesalahan paling mendasar dalam copywriting:
- Tidak memikirkan apa yang terjadi di pikiran orang lain ketika membaca tulisan anda
- Terlalu fokus dengan diri sendiri
- Berbicara ke orang yang salah
- Membosankan dan sulit dimengerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar